
- By Admin
- - 26 September, 2017
- - Berita
TGB TERPILIH SEBAGAI TOKOH INSPIRATIF
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) terpilih sebagai Tokoh Inspiratif dalam bidang pendidikan dan kesehatan tahun 2017 versi Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia. Gubernur TGB terpilih bersama dua gubernur lainnya, yaitu Gubernur Sumatera Selatan dan Gubernur Gorontalo.
Hal itu disampaikan Perwakilan Media Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Faiz Fazri beserta rombongan yang datang menghadap Gubernur untuk melakukan wawancara terkait dengan terpilihnya TGB sebagai tokoh inspiratif tersebut, di ruang kerjanya Senin (25/9/2017).
Ia menjelaskan setiap tahun Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi memberikan penghargaan tokoh inspiratif kepada Gubernur dan Bupati yang berperan dalam pelaksanaan program Desa yang berhubungan dengan pendidikan dan kesehatan. ''Tahun 2017 ini ada 3 Gubernur yang meraih penghargaan sebagai tokoh inspiratif, yaitu Gubernur NTB, Gubernur Sumatera Selatan, dan Gubernur Gorontalo,'' ujar Faiz yang didampingi oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Dr. Azhari.
Dijelaskannya, hasil wawancara ini nantinya akan dituangkan ke dalam Buku Kisah Inspiratif Jilid 3 Tahun 2017 yang akan diterbitkan pada Bulan September 2017. Buku ini akan disebarkan ke 11 provinsi yang menjadi lokasi Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC), ujarnya.
Pada saat itu, Gubernur TGB sempat menjelaskan secara umum visi-misi dan kebijakan Pemerintah Provinsi NTB yang terkait dengan bidang kesehatan dan pendidikan. Gubernur NTB dua periode itu menekankan pentingnya optimalisasi potensi setiap manusia sebagai makhluk Allah. Menurutnya, sektor yang paling utama dalam meningkatkan kualitas dan potensi SDM tersebut adalah pendidikan. "Manusia yang memiliki tingkat pendidikan, kemampuan dan nalar yang baik adalah orang-orang yang diharapkan mampu menjalankan keseluruhan visi NTB,'' ujar Gubernur Al-Hafiz ini. Jadi, pendidikan dan kesehatan adalah pijakan sekaligus proses yang paling penting dalam pembangunan. ''Substansi utama dalam membangun NTB adalah membangun manusia yang sehat dan cerdas", tambahnya.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB dalam mewujudkan visi tersebut antara lain dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pencapaian NTB sebagai provinsi terbaik dalam pelaksanaan program MDG's. ''Program sektor pendidikan, kita fokus dalam pemerataan akses pendidikan. Memastikan anak-anak NTB yang memiliki potensi akademik baik tidak terkendala oleh masalah ekonomi dalam melanjutkan pendidikan melalui pemberian beasiswa,'' kata Gubernur.
Kaitan pendidikan dengan pembangunan ekonomi adalah dengan memberi perhatian pada bidang-bidang yang terkait dengan prioritas pembangunan ekonomi NTB. Seperti memberikan beasiswa penuh kepada anak NTB untuk belajar ekonomi syariah. Berbicara tentang pengembangan sektor pariwisata, Provinsi NTB memiliki Poltekpar yang memfasilitasi anak-anak NTB sehingga memiliki SDM yang kompeten dalam bidang pariwisata.
Sedangkan, dalam bidang kesehatan Provinsi NTB terus meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan di RSUP sebagai rumah sakit rujukan bagi masyarakat NTB. ''Kita tidak bisa melepas peran perempuan yang tergabung dalam TP. PKK dan organisasi wanita lainnya sangat signifikan dalam sektor kesehatan di NTB ini,'' ujar Gubernur lulusan Kairo ini.
Lanjut Gubernur, tantangan utama dalam membangun sektor pendidikan adalah masih adanya mindset atau pola pikir sebagian masyarakat yang menganggap kesehatan dan pendidikan adalah masalah tersier. Mereka mengesampingkan kebutuhan pendidikan dibandingkan kebutuhan yang lain. Membangun visi yang sama dengan seluruh perangkat pemerintah.
Mengatasi hal itu, Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini mengatakan ada 2 kiat yang perlu dilakukan dalam membangun sektor pendidikan dan kesehatan, pertama membangun kesamaan visi dengan elemen pemerintahan terkait, seluruh instansi, dan pemangku amanah di masyarakat. Kedua, harus ada konsistensi dalam penerapan kebijakan. ''Dalam pelaksanaan program harus memberikan ruang yang lebih besar kepada inisiatif masyarakat. Jika ruang masyarakat dibuka maka masyarakat akan merasa dihargai dan akan timbul inisiatif-inisiatif baru yang berperan dalam pembangunan,'' ungkap Gubernur.
Sumber : Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB